Kamis, 15 November 2012

Jendela Motivasi

Diposting oleh Unknown di 23.15
Dua orang pria keduanya menderita sakit keras sedang di rawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama 1 jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan di paru-parunya. Kebetulan tempat tidurnya berada tepat di sisi jjendela satu-satunya yang ada di kamar itu. Sedangkan pria satunya harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam,mereka membicarakan isti dan keluarga, rumah dan pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang mereka kunjungi selama liburan.
setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada di dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. selama 1 jam itulah, pria kedua merasa senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
"di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. itik dan angsa yang berenang-renang cantik sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Betapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang di penuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah."
pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detail, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan tu. perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariaannya di rumah sakit itu. semangat hidupnya kembali menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di jendela dengan detail.menceritakan tentang parade karvanal yang sedang melintas. Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihat melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah."
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat yang lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini memnta kepada perawat agar ia bisa di pindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati mempersiapkan segala sesuatunya. ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri di dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan diri untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senang hatinya, akhrnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela samping tempat tidurnya. Dan apa yang di lihatnya ? ternyata jendela itu menghadap sebuah tembok kosong.
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandanngan yang luar biasa di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
"Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup"kata perawat itu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Jejhe's Purple Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos